Projek Branding: SIDUKBOX
Brand “SIDUKBOX” Oleh Dyah Meita Nugraheni, Mahasiswi Master of Strategic Marketing Communication, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi-BINUS Graduate Program, Dosen Pembina: Dr. Muhammad Aras, S. Pd., M. Si & Tim Pengajar.
Latar Belakang: Masyarakat Jakarta selalu identik dengan nasi uduk terutama sebagai teman sarapan di pagi hari sebelum memulai aktivitas yang padat. Nasi uduk dikenal dengan nasi putih yang dimasak dengan santan sehingga beraroma dan bercitarasa gurih dan wangi, disajikan dan dimakan bersama lauk pelengkap seperti semur (tahu, tempe, kentang, telur, ayam, daging atau jengkol), bihun, sambal kacang pedas, orek tempe, kerupuk, gorengan dan taburan bawang goreng. Kemudian, konsep penjualan nasi uduk yang selama ini populer mayoritas adalah di kedai kaki lima (to go) dan sisanya adalah di rumah makan atau restauran (dine in). Konsep penyajian kaki lima yang bersifat dibawa pulang adalah dengan cara membungkus nasi uduk beserta lauk pelengkapnya dengan kertas cokelat pembungkus makanan ataupun kotak sterofoam. Sebaliknya, konsep penyajian rumah makan adalah dengan makan di tempat menggunakan piring dan alat makan pada umumnya. Mencoba beradaptasi dengan suasana pandemi Covid-19, penulis pun mengembangkan ide branding bisnis nasi uduk dengan konsep yang baru dan belum pernah ada. SIDUKBOX “Nasi Uduk Milenial” lahir dengan konsep fusion; menyajikan berbagai kuliner nusantara sebagai lauk pelengkapnya. SIDUKBOX juga menggunakan layanan pesan-antar tanpa sentuhan dari pelanggan dan mengedepankan atmosfer yang ramah lingkungan melalui bahan baku lokal dan peralatan makan yang digunakan.
Tujuan: Selain sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Branding in Strategic Communication, tujuan penyusunan dan pembuatan proyek branding ini adalah untuk mengenalkan dan menarik minat pasar dengan nasi uduk gaya baru yang belum pernah ada sebelumnya yang juga memiliki manfaat baik untuk pelanggan dan lingkungan sekitar. Penjualan secara online dimaksudkan dengan konsep contact less yang sangat dibutuhkan di masa pandemi sekarang ini agar resiko penularan virus maupun penyakit dapat diminimalisir seminimal mungkin ataupun dihilangkan. Konsep fusion dengan beberapa citarasa kuliner nusantara dimaksudkan agar nasi uduk ini menjadi unik, berbeda, dan lebih kaya rasa, dan pelanggan pun dapat menikmati sensasi perpaduan rasa nasi uduk dengan lauk pelengkapnya yang belum pernah ada. Selanjutnya penggunaan bahan baku lokal dan peralatan makan yang ramah lingkungan digunakan sebagai salah satu upaya kampanye kesadaran terhadap kelestarian lingkungan dan dukungan terhadap produk-produk lokal dalam negeri.
Elements of Branding:
Brand Name: SIDUKBOX merupakan nama brand yang merupakan singkatan dari nasi uduk dalam boks (box). Inspirasi datang dari niat penulis sebagai founder untuk mengangkat kasta makanan tradisional Indonesia dengan tampilan yang lebih modern, keren, praktis, dengan harga terjangkau & eye-catching mengikuti perkembangan zaman. Bahan dasar SIBUKBOX berupa nasi uduk dengan topping wajib nasi uduk pada umumnya seperti bihun, orek tempe, kerupuk dan bawang goreng beserta aneka makanan nusantara lainnya seperti rendang sapi, gulai tunjang, rawon sapi, dan ayam gulai dengan konsep ramah lingkungan, mendukung produk lokal dan berbahan baku bebas GMO (Genetic Modified Organism).
Brand Slogan: Slogan dari SIDUKBOX adalah “Nasi Uduk Milenial” yang berarti nasi uduk yang khususnya untuk kaum milenial (anak muda) dan umunya untuk orang-orang yang hidup di zaman milenial ini yang di representasikan oleh desain kemasan, konsep brand dan penjualannya.
Brand Logo & Symbol:
Logo brand SIDUKBOX ditulis dengan desain batu bata yang merepresentasikan rumah-rumah di Indonesia sehingga mengingatkan akan citarasa makanan rumahan atau tradisional. Kemudian font tulisannya diberi highlight warna merah sebagai representasi sensasi rempah Indonesia yang sebagian besar dominan dengan rasa pedas cabai merah. Warna putih yang juga terdapat pada tulisan merepresentasikan nasi uduk yang menjadi bahan utama. Kemudian simbol garpu dan sendok kayu yang tertera pada logo merepresentasikan ajakan agar menjaga lingkungan atau menjadi pribadi yang ramah lingkungan dengan menggunakan sendok & garpu kayu yang bersifat organik dan cepat terurai dengan tanah jika dibuang. Selanjutnya simbol daun pisang menandakan bahwa semua kemasan boks akan dialasi potongan daun pisang yang memiliki aroma khas untuk menambah sedap makanan yang disajikan.
Package Design: Boks berbentuk semi kubus yang terbuat dari kertas karton berwarna cokelat menjadi pilihan alternatif karena sama seperti sendok dan garpu kayu yang bersifat organik dimana mudah terurai oleh tanah ketika dibuang sehingga menjadikannya bahan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan boks yang terbuat dari plastic ataupun sterofoam yang tidak bisa terurai dengan tanah. Tampilan visual kemasan dapat dilihat di bawah ini:
Target Market: Target market yang ditentukan dalam makalah ini mencakup area/wilayah, gender, usia dan profesi. Cakupan area/wilayah yaitu DKI Jakarta namun disarankan untuk radius lokasi antar maksimal 10 km demi mendapatan kenikmatan nasi uduk terbaik yaitu selagi panas/hangat. Kemudian target gender diperuntukan untuk pria maupun wanita. Target usia terfokus pada gen Y/Milenial (1981-1996), gen Z (1995-2010), dan fokus selanjutnya pada gen X (1965-1980). Selanjutnya dari segi profesi, target ditujukan kepada pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, dan tidak menutup kemungkinan pula pada berbagai macam profesi lainnya.
Tools/Media Marketing: Pendistribusian SIDUKBOX dilakukan secara online melalui aplikasi layanan pesan-antar GO-FOOD dan GRAB-FOOD. Kemudian media marketing produk SIDUKBOX dilakukan melalui media sosial WhatsApp, Facebook, Instagram dan YouTube. Media sosial WhatsApp diperuntukkan sebagai media penyebaran eWoM. Selanjutnya pada media sosial YouTube, akan dilakukan pembuatan dan publikasi konten video secara berkala tentang proses pembuatan menu makanan yang dimiliki oleh SIDUKBOX, video tentang tata cara pengolahan limbah dapur SIDUKBOX yang bersih dan ramah lingkungan, dan video blog ke tempat para petani lokal dimana semua bahan baku makanan berasal. Konten video tersebut kemudian juga akan dibagikan ke media sosial Facebook dan Instagram. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan brand awareness konsumen, menunjukkan transparansi dan tanggung jawab kinerja manajemen SIDUKBOX, dan juga menunjukkan brand value dari SIDUKBOX yang juga dapat mengedukasi dan menambah wawasan audiens. Direct WoM marketing pun juga dilakukan terhadap lingkaran lingkungan terdekat manajemen SIDUKBOX seperti keluarga, rekan kerja, kawan-kawan dekat, tetangga sekitar, dan juga kolega dekat khususnya pada acara keluarga, reuni, pesta pernikahan dengan pendistribusian kartu nama.
Strategi Branding: Strategi branding yang digunakan dalam proyek ini adalah brand identity, brand personality, brand positioning, brand awareness dan brand loyalty. Brand nasi uduk ini memiliki brand identity yang kuat, menarik, unik dan autentik melalui namanya, SIDUKBOX, kemudian logo dan simbolnya yang terlihat segar dan cerah, dan juga tagline-nya, “Nasi Uduk Milenial” yang berisi informasi tentang produk, style-nya dan menyasar target pasar yang jelas. Selanjutnya berkaitan dengan brand personality, SIDUKBOX adalah sebuah brand yang memiliki unsur excitement dan competence tersirat dari konsepnya yang berani menyajikan nasi uduk dengan gaya fusion yang memadukannya dengan beberapa jenis makanan nusantara lainnya. Personality tersebut juga tersirat dari keberanian SIDUKBOX menawarkan dan menggunakan unsur ramah lingkungan dan hidup sehat melalui produk kemasan yang bersifat organik dan bahan makanan yang asli dan alami. Kemudian brand positioning dilakukan dengan cara mengidentifikasi kompetitor dan memahami bagaimana masing-masing kompetitor mempromosikan brand mereka yang digambarkan sebagai berikut: Berikutnya adalah strategi brand awareness yang dilakukan dengan cara membuat dan publikasi video turial memasak menu makanan yang dimiliki oleh SIDUKBOX, video dan foto dokumentasi proses mendapatkan bahan baku dari tempat asal, dan pengolahan limbah yang ramah lingkungan di media sosial YouTube yang kemudian dibagikan di Facebook dan Instagram. Strategi branding terakhir yaitu brand loyalty yang dilakukan dengan cara menjaga brand promise, diskon 10% setelah sepuluh kali pembelian dengan maksimum pembelian tiga menu nasi uduk, dan memberikan gratis merchandise ramah lingkungan setiap pembelian sepuluh jenis menu nasi uduk dan kelipatannya dalam satu kali transaksi.
Kesimpulan: Brand SIDUKBOX dibuat dengan maksud untuk menjadi pioneer nasi uduk fusion di Jakarta khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Misi pembetukan brand SIDUKBOX tidak hanya memberikan rasa dan gaya baru dalam dunia perkulineran nasi uduk, tetapi juga ikut berkontribusi dalam mendorong perekonomian petani lokal, mengajak konsumen untuk mengkonsumsi real food, dan menjaga kelestarian lingkungan terutama alam agar dapat berfungsi dengan baik hingga generasi masa depan nanti.