Projek Mata Kuliah Branding in Strategic Communication: Brand “Ungkapkan.id”

Brand “Ungkapkan.id”, (Integrated Online Training & Consulting Firm), Oleh Naomi Crisant Wulandari, Mahasiswi Master of Strategic Marketing Communication Program Studi Magister Ilmu Komunikasi-BINUS Graduate Program, Dosen Pembina: Dr. Muhammad Aras, S. Pd., M. Si. & Tim Pengajar

 

Latar Belakang Project

Apa yang berbeda di era digital dewasa ini adalah bahwa perubahan terjadi pada tingkat kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya (Brosseau et al, 2019). Inovasi berkelanjutan sangat penting untuk kelangsungan hidup organisasi dan kesuksesan dalam turbulen lingkungan pasar di era digital (Lee & Trimi, 2020), terlebih untuk saat ini ketika dunia sedang menghadapi krisis global karena terdampak pandemi COVID-19. Pengoperasian bisnis, pendidikan dan berbagai sektor yang tadinya berlangsung dengan metode tatap muka segera harus segera mencari alternatif agar dapat bertahan, salah satunya dengan beradaptasi dengan budaya digital. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi digital (TIK) telah memungkinkan banyak profesional untuk terus memberikan layanan mereka selama pandemi COVID-19, diantaranya adopsi TIK oleh psikolog yang berdampak pada praktik mereka selama pandemi. Asosiasi Psikolog Portugis dan 108 melakukan survei online akan hal ini dan hasil penelitian menunjukkan bahwa para profesional ini dapat terus memberikan layanan mereka karena telah mengadopsi TIK. Terlepas dari tantangan yang diidentifikasi, mereka menggambarkan pengalaman dengan penggunaan TIK sebagai hal yang positif, memenuhi kepatuhan klien, dan menghasilkan hasil yang positif. Mereka yang memiliki pengalaman rata-rata menunjukkan sikap yang paling menguntungkan terhadap penggunaan teknologi dan intervensi berbasis web (Dores, A. R. et al, 2020). Tidak dapat dipungkiri, perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat bertahan dalam segala tantangan serta terus menjadi solusi bagi permasalahan segmen yang dituju. Di saat pandemi maupun krisis global seperti saat ini, banyak perusahaan-perusahaan yang collapse hingga akhirnya gulung tikar. Kami ingin menjadi perusahaan yang kuat dan mampu menghadapi tantangan seperti pandemi Covid-19 melalui strategi produk jasa berbasis online yang telah kami susun. Dalam saat-saat pandemi khususnya, banyak hal-hal yang menyebabkan tingkat kecemasan dan stress semakin tinggi seperti stress karena harus menyesuaikan diri untuk belajar, bekerja bahkan beribadah dari rumah. Namun, selain menjadi lebih waspada, kami justru melihat kesempatan untuk dapat berkontribusi sebagai sebuah solusi dalam situasi kurang mengenakkan ini. Saat ini, selain penyediaan layanan psikologi dibutuhkan untuk menyokong kesehatan mental, namun, kemampuan-kemampuan lain juga dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat agar dapat bersaing dan bertahan dalam dunia kerja maupun pendidikan di saat sulit ini. Layanan psikologi tidak akan pernah hilang selama masih ada manusia dan segala permasalahannya, apalagi di saat-saat sulit seperti bencana alam atau pandemi. Kami melihat hal yang telah disebutkan diatas sebagai sebuah kesempatan untuk membangun Firma Konsultan Psikologi terintegrasi penyedia layanan training self maupun corporate development berbasis online. Kami memilih bentuk perusahaan kami sebagai sebuah firma karena kami para pendiri adalah sebuah tim yang masing-masing memiliki keahlian, saling ambil bagian dan saling melengkapi. Kami juga memiliki hubungan 2 pertemanan yang dekat sehingga kami menginkan setiap kami memiliki hak yang sama akan perusahaan. Sebagai sebuah produk baru dan bukan rebranding, kami memiliki begitu banyak ide segar akan produk kami. Namun, kami sadar sudah ada beberapa produk konsultasi psikologi online di pasar Indonesia. Karenanya, kami harus memiliki poin pembeda dan keunggulan yang harus kami kemas sedemikian rupa melalui program branding yang kami jelaskan dalam makalah ini. Hal pembeda yang paling ketara dari produk kami akan pesaing sejenisnya di pasaran adalah kami memiliki program unggulan terintegrasi dengan konsultan yang merupakan praktisi di bidangnya masing-masing. Tidak hanya bergerak di bidang psikologi, integrasi yang kami maksudkan adalah kami juga menyediakan beragam self-development training maupun corporate development training yang merupakan program berkesinambungan setelah klien mendapatkan layanan konseling psikologi yang dibutuhkan. Self-development training maupun corporate development training bagi kami merupakan hal yang penting Selain sebagai pembeda dari antara produk-produk konsultasi lain di pasaran, namun juga menambahkan value lebih bagi perusahaan kami agar semakin bermanfaat bagi konsumen. Semakin bermanfaat untuk menjadi solusi bagi problematika konsumen, maka semakin besar kesempatan kami meningkatkan brand awareness konsumen melalui beragam cara. Untuk mendukungnya, kami juga ingin menempatkan diri sebagai teman dan juga partner klien dalam mengejar tujuan-tujuan hidupnya. Untuk sampai pada brand image ini, kami terus menjaga customer relation dengan melakukan beragam kegiatan customer relation management demi menjaga konsumen kami tetap loyal dan dalam upaya mencari konsumen prospektif selanjutnya. Produk layanan jasa kami dioperasikan secara online yang memiliki banyak sisi positif sekaligus tantangan yang harus kami analisa secara mendalam untuk kemudian kami susun strategi pemasaran yang paling jitu bagi produk kami.

Tujuan Project

Tujuan dari produk jasa layanan kami adalah untuk menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi segmen pasar tujuan kami. Permasalahan ini muncul dalam beragam bentuk, diantaranya adalah kebutuhan untuk konseling psikologi baik pribadi maupun korporasi. Permasalahan lainnya adalah kurangnya skill atau kompetensi klien-klien untuk menghadapi tantangan menuju pencapaian tujuan atau cita-cita hidup klien. Permasalahan juga dapat berwujud kurangnya motivasi atau kehilangan arah ketika sedang dalam proses untuk mewujudkan mimpi-mimpi klien kami contohnya dalam mendirikan perusahaan bagi seorang entrepreneur, kesulitan belajar bagi klien kami yang berstatus sebagai pelajar, maupun kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan pekerjaan di kantor bagi klien kami yang berstatus sebagai profesional. Hambatan-hambatan ini dapat berupa ketidakmampuan untuk menghandle stres, kedukaan, kehilangan, maupun problematika traumatis lainnya. Tujuan kami selanjutnya adalah untuk turut berkontribusi baik bagi masyarakat melalui program-program produk jasa layanan yang kami sediakan, khususnya self-dan corporate development training. Membangun sebuah perusahaan bukan hanya perkara untuk memperkaya diri pribadi namun bagi kami, turut andil dalam pengembangan masyarakat dan berguna bagi orang banyak adalah nilai lebih sekaligus kebanggaan kami.

Kegunaan dari produk jasa layanan kami adalah untuk membantu klien dalam setiap proses perjalanannya mengejar cita-cita maupun tujuan-tujuan hidup lainnya. Melalui program-program terintegrasi yang telah kami sediakan serta konselor dan staf-staf praktisi profesional di bidangnya, kami siap untuk memberikan pelatihan kompetensi yang dibutuhkan, sekaligus menjadi teman untuk saling bertukar perasaan, pikiran, maupun masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh klien kami. Kegunaan dan tujuan project ini dilakukan dari segi internal untuk perusahaan kami sendiri adalah untuk mempromosikan produk berkualitas kami yang merupakan usaha sekaligus wadah aktualisasi diri dari tim kami, bentuk pelayanan kami dalam berkontribusi untuk memajukan generasi yang kuat dan bernilai, serta untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup kami sebagai pendiri sekaligus seluruh stakeholder yang turut terhubung dengan perusahaan ini. Melalui project branding produk jasa layanan ini, kami berharap agar layanan kami dapat mencapai brand image yang kami tuju serta untuk menancapkan brand awareness produk kami dalam benak segmentasi yang kami tuju.

 

Objek Branding

Nama Brand & Filosofinya -New Brand atau Re-Branding Tony Allen and John Simmons dalam Clifton, R. (2009) menyebutkan bahwa nama merek termasuk dalam salah satu identitas verbal merek. “Elemen dasar” identitas verbal bertujuan untuk membuat bahasa merek menjadi khas. Identitas verbal adalah istilah yang diciptakan untuk memperjelas bahwa identitas juga diungkapkan melalui kata-kata dan bahasa. Nama brand dalam branding project ini adalah UNGKAPKAN.ID (Online Based Consulting Firm). Nama ini kami gunakan untuk juga menunjukkan identitas kami karena menggunakan istilah yang lekat kaitannya dengan bidang konsultasi, yang merupakan lini produk kami. Kami juga menamai produk kami agar khas dan bisa dibedakan dengan mudah dipasar. Nama brand kami memiliki filosofi. Berdiri dari ilmu komunikasi, nama brand kami merupakan cerminan dari teori komunikasi yaitu self-disclosure atau pengungkapan diri. Ilmu komunikasi yang merupakan multidisiplin ilmu, juga mendapat manfaat dari disiplin ilmu lain salah satunya psikologi. Dalam psikologi sendiri, self-disclosure atau pengungkapan diri mengacu pada informasi tentang diri bahwa seseorang berkomunikasi kepada orang lain (Joinson, 2001a, 2001b; Joinson & Paine, 2007). Berbagi informasi pribadi dengan orang lain sangat penting untuk pembentukan hubungan dekat (Altman & Taylor, 2001). Kami merasa bahwa nama ini cocok untuk menjadi nama sebuah firma konsultasi karena awal dari berkomunikasi ataupun berkonsultasi adalah pengungkapan diri. Dengan pengungkapan diri yang benar, memungkinkan sebuah kedekatan atau menghilangkan jarak dan penghalanng, sehingga selanjutnya komunikasi dan konsultasi yang maksimal dan bermanfaat kami harapkan bisa berjalan. Selain itu nama ini juga merupakan nama yang sederhana dan juga mudah diingat karena berasosiasi dengan solusi dari permasalahan sehari-hari yang biasa dihadapi. Jika kita sedang dalam persoalan, kita cenderung ‘curhat’ atau yang bisa disebut aktivitas pengungkapan masalah dan juga perasaan kepada orang lain. Status dari brand kami adalah brand baru, kami tidak re-branding brand lain karena kami memiliki konsep dan juga program baru yang segar dan lebih terintegrasi yang ingin kami luncurkan sendiri dipasar dengan harapan bisa berguna bagi banyak pihak. Mengapa kami mengusahakannya sebagai sebuah firma adalah karena dalam Pasal 16 Kitab UndangUndang Hukum Dagang (KUHD), Firma adalah persekutuan perdata yang menjalankan kegiatan usaha di bawah nama bersama. Melalui bentuk usaha sebuah Firma, pemilik dan tim memiliki kepemilikan dan tanggung jawab yang sama besar untuk menjalankan usaha berdasarkan kinerja tim yang kuat, dimana Ungkapkan.id adalah usaha yang merupakan doa dan harapan yang akan kami upayakan bersama.

Visi, Misi dan Tujuan Brand. Deborah Bowker dalam Clifton, R. (2009) menyatakan bahwa sebuah merek jauh lebih dari sekadar simbol visual dan tag line yang mudah diingat; merek adalah jangkar misi dan visi, prinsip-prinsip operasi dan taktik organisasi. Secara internal, merek merupakan pusat dari semua keputusan, tindakan, dan nilai-nilai, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memberikan janji merek. Pesan internal dan eksternal tentang merek harus 19 menceritakan kisah yang sama dan menjadi dilihat sebagai bagian dari narasi yang sama, dan mereka harus berhubungan dengan hal-hal yaitu: nilai (keyakinan inti organisasi; mereknya berdiri untuk apa dan siapa), perilaku (bagaimana organisasi berinteraksi dengan pihak internal dan pemangku kepentingan eksternal), positioning (apa yang diinginkan organisasi untuk dipikirkan oleh para pemangku kepentingan tentang sebuah merek), dan identitas (nama, logo, standar visual, tema verbal) Sesuai dengan nama dan lini usaha serta karakteristik brand yang sedang kami usahakan, visi dari Ungkapkan.id adalah menjadi salah satu perusahaan terkemuka dalam mengasuh dan mengasah tujuan-tujuan hidup dan memaksimalkan pencapaian klien. Misi ungkapkan.id adalah membantu klien kami mengejar tujuan dan masa depan mereka melalui layanan konsultasi terintegrasi dan pelayanan kelas dunia. Tujuan dari Ungkapkan.id adalah membantu memfokuskan tujuan hidup dan atau pekerjaan dan atau usaha klien kami yang sedang goyah atau kesulitan untuk kembali ke arah (track) yang seharusnya dengan program berkelanjutan dari professional berpengalaman bidang terkait untuk membantu dan memberikan dorongan dalam memperbaiki iklim kerja perusahaan, iklim pembelajaran atau iklim sosial, dimulai dari dalam diri sesuai dengan tujuan-tujuan yang dimiliki klien.

Tools / Media Marketing. Menurut Kotler & Armstrong (2013:76) Bauran pemasaran adalah. “Seperangkat alat pemasaran taktis- produk, harga, tempat, dan promosi”. Dengan demikian bisa dikatakan alat pemasaran disini berarti aplikasi atau sarana yang membantu menjalankan bisnis, terutama di bagian promosi. Ungkapkan.id membuat materi marketing dengan menggunakan aplikasi Canva dan Adobe Illustrator, dengan pertimbangan efisiensi waktu dan banyaknya pilihan design yang tersedia. Penggunaan aplikasi design yang skonsisten juga dirasa penting untuk menjaga keselarasan dan kesinambungan materi promosi. Menurut Anubhav Nayyar, Director of Market Development for SEA, Snap Inc. (Snapchat) dalam Bisnis pada Rabu (10/2/2021)., kebanyakan milenial adalah digital immigrants, artinya mereka ada pada masa sebelum adanya adopsi teknologi secara massal. Hal ini berbeda dengan Gen Z yang merupakan generasi pertama dan dapat dianggap sebagai digital native yang sesungguhnya. Mereka lahir di dunia dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, yang berarti internet sudah menyatu dengan kehidupan mereka sehari-hari. “Mereka tidak mengalami dunia tanpa smartphone dan internet. Oleh karena itu, cara berpikir, berkomunikasi, dan menggunakan internet Gen Z berbeda dengan generasi sebelumnya,” (Hadyan, Rezha. 2021) Sesuai dengan target pasar kami yaitu usia 18 tahun keatas dan juga pekerja professional maupun pengusaha pada masa ini terkategorikan usia paling banyak adalah millennials, selanjutnya diikuti oleh Gen Z yang merupakan digital natives, usaha kami juga berbasis online, oleh karena itu kami menggunakan media komunikasi pemasaran digital untuk mendukung usaha kami.

Situs Website. Dengan website, perusahaan akan terlihat dan terkesan lebih kredibel di mata para pelanggan karena ada wadah dan saluran informasi yang dapat diakses. Apalagi jika website tersebut didesign dengan baik, konsisten dan menarik. Terdapat banyak informasi bermanfaat dimana profesionalitas juga terjaga seperti keamanan informasi klien, data-data, dan hal lainnya yang akan terus kami kedepankan. Melalui website yang dapat diakses darimana dan kapan saja selama ada internet, memungkinkan produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan untuk menjangkau target pasar yang lebih luas. Dari seluruh wilayah, bahkan hingga terkenal di manca negara. Website tidak terikat oleh jarak dan waktu. Akhir pekan, hari libur, dan kapan pun, perusahaan anda tetap dapat dikunjungi pelanggan melalui website. Website menurut hemat kami memiliki banyak keuntungan bagi sebuah perusahaan. Selain dapat membagikan informasi sesuai kebutuhan, website perusahaan juga dapat membantu pelanggan terkoneksi dalam hal saran, testimoni, booking, janji temu, maupun sekadar pertanyaan yang kemudian dapat direspon dengan cepat dan baik oleh layanan fast response kami. Web kami didesign dengan sederhana dan mudah diakses namun berisi informasi lengkap dengan tujuan memudahkan konsumen dalam berproses bersama kami.

Instagram Diakses melalui https://binus.ac.id/knowledge/2020/09/demografi-di-media-sosialuntuk-brands-strategi-2020/Sosial Media, Instagram dan iklan berbayar di Instagram patut diperhitungkan menjadi salah satu media sosial yang ampuh. Instagram adalah salah satu jejaring sosial paling populer di tingkat global. Amerika Serikat memiliki pengguna terbanyak dengan 116 juta diikuti India dengan 73 juta dan Brasil dengan 72 juta. Kehadiran secara internasional ini membuat jaringan menarik bagi brand dan influencer. Menurut Statistika 35% remaja Amerika Serika menilai Instagram sebagai jejaring sosial favorit mereka, kedua setelah Snapchat. Dalam hal gender, 43% wanita menggunakan Instagram sementara 31% pria. Berdasarkan usia pengguna Instagram, 75% dari usia 18-24 tahun, 57% dari usia 25-30 tahun, 47% dari usia 30-49 tahun dan 23% dari usia 50-64 tahun. 75% pengguna dari usia 18-24 tahun adalah data yang sangat penting bagi kami karena sesuai dengan target market yang kami tuju. Dari demografi pengguna Instagram berdasarkan tingkat pendidikan juga pengakses Instagram dari jenjang pendidikan tinggi dan pascasarjana juga cukup tinggi yaitu 37% berpendidikan perguruan tinggi dan 43% berpendidikan lebih dari perguruan tinggi. Melalui Instagram, banyak fitur yang dapat kami manfaatkan, diantaraya feeds untuk engagement melalui fitur love dan komentar serta repost, dan juga dapat memberi informasi serta melalui post feeds yang indah dan konsisten dapat menjaga estetika tampilan Instagram kami. Instastory untuk informasi cepat, Live Instagram untuk melakukan sesi talkshow atau kegiatan bersama yang dilakukan secara live untuk meningkatkan engagement, dan highlight untuk menghighlight program kami seperti Instastory e-flyer atau kegiatan-kegiatan kami yang sedang berlangsung dan di bio Instagram juga kami dapat manfaatkan menaruh kontak fast response kami melalui linktree.

Facebook Dilansir dari situs digipreneur mengutip hasil survey We Are Social, Indonesia adalah negara ke-4 pengguna FB terbanyak di dunia. Di tahun 2018, ada sekitar 130.000.000 pengguna FB di tanah air. Atau, sekitar 6% dari total keseluruhan pengguna FB di seluruh dunia. Sejak hadir di tahun 2004 silam, hingga kini, Facebook telah menjadi salah satu media sosial dengan pengguna terbanyak di dunia. Dikutip dari https://binus.ac.id/knowledge/2020/09/demografi-di-media-sosial-untuk-brands-strategi2020/ Setelah 15 tahun beroperasi, Facebook masih menjadi salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat. Facebook menempati urutan kedua dalam penggunaan platform setelah YouTube. Menurut Pew Research. 69% orang dewasa di Amerika Serikat menggunakan Facebook. Bagi mereka yang menggunakan Facebook, 74% mengunjungi situs tersebut setidaknya satu kali dalam sehari. Dalam hal penggunaan harian, jumlah ini lebih tinggi daripada pengguna Instagram dan Snapchat. Seiring berkembangnya industri e-commerce, Facebook juga telah mengalami banyak perubahan. Facebookmerupakan jejaring sosial paling populer dan memiliki banyak akses landing page serta sudut adsense yang sangat bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mempromosikan produk. Oleh karenanya kami sebagai perusahaan yang berbasis daring, menggunakan facebook sebagai fragmentasi salah satu media sosial kami agar kami ‘ada dimana-mana’ secara online Ketika klien ber-sosial media dimanapun baik itu IG maupun FB dan kami sangat mudah diakses.

Twitter Diakses dari https://binus.ac.id/knowledge/2020/09/demografi-di-media-sosial-untuk brands-strategi-2020/Sosial Media penggunaan Twitter di kalangan orang dewasa Amerika Serikat lebih rendah dibandingkan dengan jaringan lain. Menurut laporan Pew, Di Amerika Serikat 22% orang dewasa menggunakan Twitter. Format Twitter ideal untuk konten yang cepat yang berarti platform tersebut harus menjadi populer untuk berita dan layanan 31 pelanggan. Twitter sering digunakan untuk menulis dan mengakses berita terbaru dari seluruh dunia. Twitter dikenal banyak menjadi wadah diskusi khususnya mengenai issue-issue psikologi melalui fitur thread nya yang bisa dibagikan atau diretweet berulang kali dan berpotensi menjadi viral. Dengan basis data seperti ini, kami ingin memanfaatkan media twitter sebagai sarana pemasaran kami juga dengan metode catch up berita terkini dan menyesuaikannya dengan konten-konten kami.

Digital Content. Setelah membahas alat pemasaran secara teknis dan fungsional melalui Instagram, Facebook dan website, untuk menggaet konsumen secara online dibutuhkan strategi marketing lanjutan yaitu pengembangan konten-konten yang sesuai dengan filosofi dan program-program Ungkapkan.id. Konten-konten yang positif dan bermanfaat sesuai dengan filosofi perusahaan ini diharapkan dapat menarik simpati ataupun ketertarikan masyarakat melalui tontonan yang edukatif sekaligus untuk hiburan. Konten digital adalah bagian hidup sehari-hari Gen Z dan juga millennials, dimana bisa berfungsi sebagai wadah ekspresi, hiburan maupun infomasi. Melalui konten audio dan visual, diharapkan branding produk kami dapat semakin menancap di benak konsumen sekaligus sebagai fragmentasi media. Lebih jauh, juga dapat menjadi sarana interaksi seperti penggunaan like button dan kolom komentar. Untuk pembuatan konten-konten ini kami akan menggunakan platform Podcast dan juga YouTube.

Podcast. Disebutkan oleh Panjaitan, J. E. R. (2021). Podcast adalah hasil rekaman audio yang dapat didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet dan kehadiran podcast mendapat apresiasi dan diadaptasi dengan baik oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dengan mayoritas usia 18- 25 tahun dan profesi sebagai karyawan swasta dengan pendapatan rata-rata perbulan 5-10 juta rupiah atau termasuk dalam kalangan sosial kelas menengah dengan latar belakang pendidikan tinggi yaitu strata1 (sarjana), dengan tujuan mendengarkan podcast, yaitu alternatif mendapatkan hiburan dan mendapatkan informasi sebagai alternatif dari media berbasis audio yang lain seperti radio. Hal ini menunjukkan orang dengan usia produktif ada yang tesegmentasi sebagai pendengar dan penggiat podcast, dan melalui podcast Ungkapkan.id kami berharap bisa menggaet dan menarik perhatian konsumen yang ada dalam segmentasi tersebut. Untuk publikasinya, tiap tayang Podcast baru akan kami post di feeds Instagram maupun Facebook sehingga seluruh alat pemasaran kami tersinkronisasi dengan baik.

Youtube Diakses melalui https://binus.ac.id/knowledge/2020/09/demografi-di-media-sosial untuk-brands-strategi-2020/Sosial Media, Youtube telah digunakan secara luas di kalangan orang dewasa Amerika Serikat, peringkatnya lebih tinggi dari Facebook. Di Amerika Serikat 73% orang dewasa menggunakan platform streaming video. Bagi mereka yang menggunakannya 38% dari mereka melaporkan melakukan log-in beberapa kali dalam sehari. Konten video sudah seperti kebutuhan sehari-hari, dan Youtube adalah menjadi salah satu wadah Prioritas konten audio visual digital yang layak diperhitungkan. Selain daripada itu, 32 seiring bertambahnya subscriber Youtube, bisa menambah dan berdampak baik bagi finansial perusahaan.

Charity for Engagement. Kami ingin dikenal tidak hanya sebagai produk atau sebuah layanan komersial, kami juga ingin berkontribusi dalam komunitas dan memberikan manfaat. Ini adalah juga salah satu strategi dari pemasaran kami untuk mendapatkan basis community yang bisa menyokong pengoperasian dan pemasaran kami. Kami memiliki program untuk training, workshop, membuat seminar di Institusi pendidikan dan korporasi dengan beragam topik yang sesuai seperti kesehatan mental, journaling, iklim psikologi perusahaan, leadership, time management, teamwork, dan lain sebagainya. Kami juga akan mengadakan kerjasama influencer yang memiliki filosofi citra yang sesuai dengan produk kami seperti @studiodjiwa dan lain sebagainya. Kami akan melakukan pelayanan seperti ke UMKM atau pihak-pihak yang membutuhkan skill tambahan karena merupakan korban (misalnya kehilangan pekerjaan) karena pandemi. Melalui Linkedin sebagai wadah representasi klien professional, kami memiliki program menulis post yang positif, undangan training (gratis) dan kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya untuk ditujukan kepada paraprofessional yang merupakan segmentasi merek kami Kami juga akan menulis artikel maupun jurnal yang berguna sesuai filosofi perusahaan untuk diupload di media-media yang kredibel sebagai bentuk komitmen kami dan pembentukan citra perusahaan yaitu peduli dan memiliki nilai-nilai positif yang ingin dibagikan. Pada akhirnya tujuan kami adalah menyatukan semua pihak yang pernah bersentuhan dengan kami dan meminta persetujuannya untuk bergabung dalam komunitas yang kami sebut dengan “KOMUNITAS SOBAT PEMBERANI”. Hal positif yang dapat diperoleh adalah potongan harga konseling, pemberitahuan kegiatan-kegiatan Ungkapkan.id, gathering komunitas dan lain sebagainya. Melalui nama komunitas, kami ingin mengkampanyekan bahwa keterbukaan dan pengungkapan diri kepada professional seperti kami bukanlah dilakukan oleh orang-orang yang gila atau lemah, melainkan justru orang yang pemberanilah yang berani mencari solusi akan permasalahan yang dihadapinya.

Kesimpulan

Dalam era digital dan krisis global Pandemi covid 19, perusahaan dan organisasi harus menyesuaikan turbulensi pasar digital dengan beragam inovasi untuk dapat bertahan. bentuk adaptasi dari pelayanan psikologi adalah mengadaptasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi digital untuk memungkinkan pelayanan profesional selama pandemi covid 19. Terlepas dari tantangan yang diidentifikasi, Pengalaman penggunaan TIK digambarkan sebagai hal yang positif, memenuhi kepatuhan klien, dan menghasilkan hasil pelayanan psikologi yang positif. Mereka yang memiliki pengalaman rata-rata menunjukkan sikap yang paling menguntungkan terhadap penggunaan teknologi dan intervensi berbasis web (Dores, A. R. et al, 2020). Banyak perusahaan maupun organisasi yang tidak dapat bertahan bahkan gulung tikar diakibatkan oleh pandemi covid 19. Berkaca dari hari ini kami melihat kesempatan untuk dapat berkontribusi sebagai sebuah solusi dari permasalahan yang timbul selama pandemi covid 19 di Indonesia. Pelayanan psikologi dibutuhkan untuk menyokong kesehatan mental di tengah situasi yang tidak menentu serta adaptasi kebudayaan baru seperti belajar bekerja dan beribadah dari rumah yang dapat menimbulkan berbagai macam stress dan ketidaknyamanan. Pelayanan juga diberikan untuk memberikan training self dan coorporate development terkait kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar saat ini. Sebagai merek baru, tugas kami adalah membuat program yang kuat, mengklasifikasikan diri di pasar dan menancapkan brand awareness akan produk kami di benak konsumen. Ungkapkan.id adalah Firma konsultan psikologi terintegrasi penyedia layanan training kompetensi. Tujuan dari produk jasa layanan kami adalah untuk menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi segmen pasar tujuan kami seperti kebutuhan untuk konseling psikologi baik pribadi maupun korporasi, kurangnya skill atau kompetensi klien-klien untuk menghadapi tantangan menuju pencapaian tujuan atau cita-cita hidup klien, kurangnya motivasi atau kehilangan arah ketika sedang dalam proses untuk mewujudkan mimpi-mimpi klien seperti mendirikan perusahaan bagi seorang entrepreneur, kesulitan belajar bagi klien kami yang berstatus sebagai pelajar, maupun kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor bagi klien kami yang berstatus sebagai profesional. Hambatan-hambatan ini dapat berupa ketidakmampuan untuk menghandle stres, kedukaan, kehilangan, maupun problematika traumatis lainnya. Setelah konsultasi psikologi, klien bisa mendapatkan layanan pengembangan diri yang sesuai dan dibutuhkan. Ini adalah bentuk komitmen dan pelayanan kami dalam berkontribusi untuk memajukan generasi yang kuat dan bernilai. Dalam makalah ini kami mendeskripsikan visi, misi dan tujuan brand. Kami juga memaparkan Elements of Branding yang kami perhatikan dengan baik yaitu nama produk dan filosofinya, slogan sebagai sebuah bantuan informasi deskriptif atau persuasif terhadap merek kami, Logo dan filosofinya, alasan pemilihan warna, simbol dan ikon serta karakter merek kami. Kami juga menjabarkan pilihan kemasan produk layanan kami yaitu berupa booklet dan flyer digital.

Selain dari elemen branding, kami juga menjelaskan elemen ekuitas merek kami yang penting untuk membantu menguatkan merek. Elemen ini adalah memorability agar produk kami ada dalam benak konsumen, meaningfulness yang membuat produk kami berarti bagi konsumen, likability yang membuat produk kami disukai, transferability yang memungkinkan produk kami berekspansi, adaptability agar produk kami dapat bertahan dan protectability untuk mengurangi resiko palgiarisme akan produk kami. Kami juga memaparkan target market kami yaitu usia 18 keatas, berupa pelajar, pekerja professional serta pengusaha. Untuk melakukannya, kami mamanfaatkan beragam alat dan media marketing yaitu situs website agar produk kami kredibel, mudah diakses dan memiliki jangkauan yang luas. Kami juga fokus akan pengembangan website yang aman, menarik dan juga mudah untuk digunakan. Kami juga menggunakan beragam media sosial yang merupakan media sosial popular seperti Facebook karena merupakan salah satu media dengan pengguna terbesar dan memiliki landing page beragam serta manfaat adsense, Instagram karena segmennya sesuai dengan kami dan Twitter karena fitur threat nya popular dalam pembahasan hal-hal kekinian termasuk dalam ranah psikologi untuk digunakan dalam pemasaran merek kami. Selain dari fokus akan penggunaan sosial media popular, kami juga melakukan fragmentasi dengan membuat digital konten yang sesuai dengan filosofi merek kami melalui platform podcast dan youtube. Kami juga melakukan kegiatan charity untuk meningkatkan engagement bagi klien lama, klien baru maupun calon klien kami. Salah satu engagement yang dilakukan oleh Ungkapkan.id adalah dengan membentuk dan mengembangkan basis komunitas perusahaan yaitu Komunitas Sobat Pemberani. Terakhir, kami memaparkan analisa kekuatan brand yaitu yang pertama, kami memiliki program yang berkarakter dan terintegrasi sementara biro konsultasi kebanyakan hanya fokus dalam satu hal, misalnya psikologi saja atau konsultan hukum, IT dan sebagainya. Kedua, Ungkapkan.id memiliki tenaga-tenaga ahli yang telah lama berpengalaman di bidangnya masing-masing. Karena online based, kami juga sangat praktis mudah, dan menarik untuk digunakan karena bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Hal ini semakin membuka peluang untuk perluasan konsumen dan strategi kami untuk hal ini adalah membuat pengalaman konsumen yang mudah melalui berbagai media dengan UI/UX yang user friendly dan seamless. Melalui perusahaan berbasis online, kami menjadi brand yang kuat diterpa tantangan seperti pandemi maupun force majeur lainnya. Kami juga menganalisa kesempatan yang terbuka bagi kami, yaitu selama ada manusia dan problematikanya, layanan konseling psikologi dan training untuk meningkatkan kompetensi selalu dibutuhkan. Hal ini ditandai dengan semakin sadarnya organisasi, Pendidikan dan instansi dalam menyediakan layanan konseling dan pelatihan bagi siswa, serta karyawan. Ungkapkan.id selalu dapat menjadi provider layanan ini. Sebagai perusahaan consulting, kami memiliki kekuatan dapat menjadi partner seumur hidup bagi klien-klien kami sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan data loyal konsumen. Namun kami juga menyadari adanya ancaman yaitu produk serupa di pasaran. Karenanya kami telah melakukan analisa mendalam dari dua kompetitor yang kami temui yaitu KLEE dan BICARAKAN.ID. Dari SWOT inilah kami beranjak menyusun program branding yang paling jitu untuk merek kami Ungkapkan.id. Pada akhirnya kami berharap agar merek kami berguna dalam pembentukan generasi yang kuat dan bernilai.

Daftar Pustaka:

Bettman, James R. (1979). Memory Factors in Consumer Choice: A Review. Journal of Marketing, 43(2), 37

Brosseau, D., Ebrahim, S., Handscomb, C., and Thaker, S. (2019). The journey to an agile organization. McKinsey & Company, May 10.

Choi, Y. K., Kim, J. R., & Kim, S. B. (2018). A Study on the Effect of Branding of Consulting Company. Journal of the Korea Convergence Society, 9(4), 241-249.

Clifton, R. (2009). Brands and branding (Vol. 43). John Wiley & Sons.

Cowley, D. (ed.), Understanding Brands: By 10 People Who Do, Kogan Page, 1996.

Dahlén, M., & Rosengren, S. (2005). Brands affect slogans affect brands? Competitive interference, brand equity and the brand-slogan link. Journal of Brand Management, 12(3), 151-164. Springer.

Deagon, B. (2002) ‘Brand-building means more than just advertising a product’, Investor’s Business Daily, 5th April, p. A3

DePatie, T. P., Islam, S., Lyew, A., & Moran, B. (2021). Let’s Not Boil the Ocean: A 30,000- Foot View of Human Capital Consulting Firm Twitter Use. Journal of Organizational Psychology, 27(2).

Dominiak, M. C. (2004). The Concept of Branding: Is It Relevant to Nursing? Nursing Science Quarterly, 17(4), 295–300. Sage Journals.

Dores, A. R., Geraldo, A., Carvalho, I. P., & Barbosa, F. (2020). The use of new digital information and communication technologies in psychological counseling during the COVID-19 pandemic. International journal of environmental research and public health, 17(20), 7663.

Hassan, A. A. E., & Mostafa, H. M. N. (2018). The Importance of Packaging Design as a Branding Factor in Consumer Behavior. In The 5th International Conference of Faculty of Applied Arts.

Karadeniz, M. (2010). The importance of customer based strategic brand equity management for enterprises. Journal of Naval Sciences and Engineering, 6(2), 117-132.

Keller, Kevin Lane. 2003. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity, 2nd Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.

Kitchen, P. J., & Burgmann, I. (2010). Integrated marketing communication. Wiley international encyclopedia of marketing.

Lee & Trimi. (2020). Convergence Innovation in the Digital Age and in the COVID-19 Pandemic Crisis. Journal of Business Research.

Leigh, D. (2009). SWOT analysis. Handbook of Improving Performance in the Workplace: Volumes 1‐3, 115-140.

Marguiles, W. P. (1977) ‘Make the most ofyour corporate identity’, Harvard Business Review, Vol. 55, No. 4.

Nandan, S. (2005). An exploration of the brand identity–brand image linkage: A communications perspective. Journal of Brand Management, 12(4), 264–278.

Netemeyer, R.G., Chris Pullig; B. Krishnan; D. Dean; J. Ricks; G. Wang; F. Wirth; and M. Yagci (2004),“Developing and Validating Measures of Facets of Consumer-Based Brand Equity”, Journal of BusinessResearch, Vol. 57 (1), 209-224.

Nurhayati, T. (2016). Perkembangan perilaku psikososial pada masa pubertas. Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 4(1).

Panjaitan, J. E. R. (2021). Sosio-demografi dan Kepuasan Pengguna Podcast di Indonesia. Jurnal Spektrum Komunikasi, 9(1), 13-23.

Pullig, C. (2008). What is brand equity and what does the branding concept mean to you. Baylor University. Waco-Texas.

Quader, M. S., & Sohel, S. M. (2016). THE ROLE OF BRAND IN SERVICE FIRMS: THE EVIDENCE FROM ELITE TIER PROFESSIONAL SERVICES IN THE UK. Journal of Services Research, 16(2), 29-65.

Ries, A. and Trout, J., Positioning: The Battle for Your Mind, McGrawHill, 1981

Schultz, D. E., & Schultz, H. F. (1998). Transitioning marketing communication into the twenty-first century. Journal of marketing communications, 4(1), 9-26.

Seimiene, E., & Kamarauskaite, E. (2014). Effect of brand elements on brand personality perception. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 156, 429-434. Elsevier.

Tülin Erdem, Joffre Swait (2004). Brand Credibility, Brand Consideration, and Choice. Journal of Consumer Research, 31(1), 191-198.

Varey, R. J. (2002). Marketing communication: Principles and practice. Psychology Press.

Veloutsou, C. (2008). Branding: A constantly developing concept. Journal of Brand Management, 15(5), 299–300. Sage Publication.