Projek Branding: “SPAGHETTI PAPA NICK’S”

Brand “SPAGHETTI PAPA NICK’S”, You can eat spaghetti anytime, Oleh Donni Katrin, Mahasiswa Master of Strategic Marketing Communication Program Studi Magister Ilmu Komunikasi-BINUS Graduate Program, Dosen Pembina: Dr. Muhammad Aras, S. Pd., M. Si. & Tim Pengajar

 Latar Belakang Project

Sebagai bentuk implemtasi dari pelajaran mata kuliah Branding in Strategic Communication, serta secara langsung dapat memahami teori dan proses dari branding suatu product melalui startegi komunikasi yang tepat, secara nyata melalui project branding yang dilakukan. Lalu kemudian dalam project ini ada kesempatan untuk menciptakan product yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta mengetahui element element dari branding yaitu brand positioning, brand identity, brand personality. Brand yang kuat sangat penting bagi keberhasilan perusahaan karena mereka (Brand tersebut) bertindak sebagai ” pengganti perusahaan di pasar, karean pasar hanya akan mengenal “Brand” dalam bentuk suatu product ,tak jarang konsumen tidak hapal dengan nama perusahaan dari product tersebut. Brand yang kuat membantu mengurangi risiko yang dirasakan konsumen dan memberikan keyakinan serta meningkatkan kepercayaan mereka dalam membeli. Dalam membangun Branding product yang kuat.

Brand sendiri saat ini diartikan sebagai identitas diri yang membedakan antar sesama baik manusia, produk, maupun tempat. Sedangkan branding adalah sebuah kegiatan komunikasi, mempekuat, mempertahankan sebuah brand dalam rangka memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya. Menurut Kotler (2009), branding merupakan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa atau kelompok penjual dengan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. Sedangkan menurut Landa (2006), pengertiannya bukanlah sekedar merek atau nama dagang dari sebuah produk, jasa, atau perusahaan.namun semuanya yang berkaitan dengan hal-hal yang kasa mata dari sebuah merek mulai dari nama dagang, logo, ciri visual, citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan anggapan yang ada di benak konsumen perusahaan tersebut. Lambat laun definisi branding semakin berkembang hingga kini didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand. Bagi perusahaan hal ini bukan hanya sekedar merek atau produk Anda dikenal tetapi juga sebagai image perusahaan secara keseluruhan atau bagaimana masyarakat merasa bahwa perusahaan Anda merupakan yang terbaik.

Tujuan dan Kegunaan Project

Project Barnding yang kami lakukan saat ini kami beri tag line atau symbol kalimat dari product ini adalah “you can eat spaghetti anytime – From Lokal to Global” dengan product yang kami beri nama “Spaghetti Papa Nicks”. Selain sebagai tugas mata kuliah branding dalam strategi komunikasi, diharapkan dengan project ini kami dapat memahami dengan baik dari awal suatu proses product tercipta dan tujuan serta visi dan misi dari product ini, penentuan target pasar, mengetahui Analisa SWOT dari product ini dan melakukan action strategi yang tepat dalam proses pemasarannya, diharapkan setelah kami memahaninya melalui project ini kami dapat menyiptakan atau menghadirkan product yang disukai dipasaran,

Dengan melakukan Project ini kami diharapkan dapat menentukan brand tersebut sebagai pembeda, di mana perusahaan yang memiliki brand kuat akan mudah  dibedakan dengan kompetitor.  Promosi dan daya tarik, jika kita memiliki brand yang kuat maka promosi akan lebih mudah dilakukan. Pelanggan cenderung memilih brand yang kuat dan loyal terhadap brand yang sama. Membangun citra, keyakinan, jaminan kualitas dan prestise , beberapa hal ini akan menjadi alasan kami untuk melakukan startegi pemasaran yang tepat dengan project ini.

 

Objek Branding

Nama Brand dan Filosofinya (New Brand)

Nama Brand dari project ini dimulai dari sebuah cerita, awal cerita ini dimulai dari kegemaran seorang anak yang bernama Nickolaus terhadap spaghetti, Sebagai orang tua kami coba membuat spaghetti tersebut menjadi lebih sehat dan lebih nikmat. dan cerita ini  kemudian berlanjut Ketika pada tahun 2010 Spaaghetti buatkan kami ini dibawa untuk kemudian disajikan kepada teman-teman kantor kami, dikarenakan adanya suatau acara tertentu dikantor perusahaan tempat  istri saya bekerja, Perkenalan Spaghetti ini kepada teman-teman kantor kemudian berdampak terhadap kesukaan teman-teman kantor istri saya dengan rasa dari spaghetti dan bumbunya yang kami buat. Awalnya memang spaghetti ini tidak diperuntukan secara komersil, Berangkat dari keinginan memberikan pengalaman menikmati spaghetti dengan bumbu yang melimpah, hal ini justru menjadikan identitas yang kuat di spaghetti kami.

Sejak itu beberapa teman kantor istri saya mencoba bertanya untuk memesan kembali spaghetti dan bumbunya tersebut, kemudian istri saya menjelaskan bahwa spaghetti tersebut dibuat oleh suaminya (dalam hal ini saya), mengingat saya juga memiliki pekerjaan kantor yang cukup menyita waktu, akhirnya untuk mencoba memenuhi pesan kantor dari teman-teman istri saya, kami melakukan penjualan dengan pemesanan terlebih dahulu (open PO terlebih dahulu) setelah terdata, kemudian pesanan dibuat, seringkali pun pesanan yang sudah terdata mengalami keterlambatan dalam proses pembuataan nya, dari sini muncullah brand spaghetti papa nick, karena keterlambatan tersebut justru beberapa kolega dan teman-teman kantor istri saya memberikan semanggat kepada saya dengan berkata “ ayo papa nick kami tunggu spaghettinya” atau yang lain berkata “Spaghetti papa nicks nikmat spaghetti dengan bumbu Indonesia” dari sini kemudian munculalh brand spaghetti papa nicks.

Logo spaghetti papa nicks juga merupakan logo yang tidak sengaja untuk ditampilkan, kembali diawali acara kantor tempat saya bekerja, kemudian dalam acara tersebut saya mengenakan baju dengan kain ulos merah (dari Sumatra utara), pada saat itupun saya juga membawa spaghetti buatan saya untuk konsumsi dalam acara tersebut. Tiba-tiba beberapa kolega dan teman kantor saya menjuluki saya master cheff karena rasa hidangan spaghetti tersebut, lalu beberapa teman mengambil foto saya dan mengedit dengan memberikan topi cheff dan kacamata serta kumis tebal.

Gambar 1. Awal logo Spaghetti Papa Nick

Berawal dari cerita diatas kemudian kami (saya dan istri) menjadikan gambar diatas sebagai logo spaghetti papa nick, karena mengandung beberapa unsur :

  1. Spaghetti papa nicks identic dengan resep khusus yang saya buat (sehingga icon papa nick yang ditampilkan)
  2. Kaca mata dan kumis tebal mengambarkan bahwa spaghetti adalah masakan khas italia,tempo dulu yang sudah dikenal sebagai makanan tradisional di italia.
  3. Kain ulos merah menggambarkan rasa tradisonal Indonesia tetap melekat dalam spaghetti papa nick

4.Warna merah menggambarkan rasa pedas, warna hijau kembali mewakili italia sebagai negara asal dari spaghetti.

Gambar 2. Logo Spaghetti Papa Nicks

Visi dan Misi Brand serta Tujuan Brand

Dengan menyandang  tag line “you can eat spaghetti any time”, Visi Spaghetti Papa Nick’s adalah menyajikan spaghetti yang sehat dan bergizi dengan bumbu yang melimpah, khas citra rasa indonesia, spaghetti papa nick’s juga mendorong konsumen untuk dapat berkreasi sendiri dalam mengkombinasikan bumbu Spaghetti Papa Nick;s dengan masakan lainnya, yang justru sangat membantu konsumen yang mayoritas merupakan pekerja kantor dimana tidak memiliki banyak waktu dalam menyiapkan masakan dirumah, Spaghetti papa nick’s juga mendukung go green dengan menggunakan kemasan yang higienis, mudah dalam proses unboxing, dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan

Sementara yang menjadi Misi dari Spaghetti Papa Nick adalah mengabungkan bahan-bahan masakan tradisional indonesia seperti bawang brebes, lada samarinda, kedalam masakan khas italia. Dan kemudian menyajikan masakan sehat tersebut dengan komposisi bahan-bahan seperti susu, daging, keju , mentega dengan takaran dan komposis yang tepat. alkohol free dan dijamin halal untuk menciptakan generasi yang sehat dan kuat

Bekerja sama dengan beberapa suplier packaging yang ramah lingkungan dan menjamin kebersihan proses produksi sampai dengan pengirman ke konsumen (higienis)

  • Ecobox by mila
  • Isopac / kantong segel
  • Aluminium foil
  • BPA Free

Target Market

Target market Dari Spaghetti Papa Nick’s adalah:

  1. Kolega kantor binus
  2. Kolega kantor bca multifinance
  3. Karyawan kantoran pria / wanita
  4. Mahasiswa / anak kost
  5. Profesional lainnya
  6. Ibu rumah tangga
  7. Remaja
  8. Anak-anak usia 7th keatas

 Tools / Media Marketing

Komunikasi Pemasaran Online

Dengan masuknya internet ke dalam kehidupan pribadi dan profesional sehari-hari, pemasar berjuang untuk menemukan tempat yang tepat untuk berada di dunia maya. Keuntungan utama pemasaran di Web adalah biaya rendah dan tingkat detail serta tingkat penyesuaian yang ditawarkannya. Komunikasi pemasaran online dapat mencapai hampir semua tujuan komunikasi pemasaran dan sangat berharga dalam hal membangun hubungan yang solid. Tiga alat pembuat merek online yang sangat penting: (1) situs Web, (2) iklan dan video online, dan (3) media sosial.

Situs Web. Dengan memanfaatkan sifat interaktif Web, pemasar dapat membuat situs Web yang memungkinkan semua jenis konsumen untuk memilih informasi merek yang relevan dengan kebutuhan atau keinginannya. Karena konsumen sering online untuk mencari informasi daripada dihibur, beberapa situs Web yang lebih sukses adalah mereka yang dapat menyampaikan keahlian dalam bidang yang relevan dengan konsumen. Membangun merek semakin merupakan upaya kolaborasi antara konsumen dan pemasar merek. Sebagai bagian dari proses ini, akan ada banyak situs web dan halaman yang dihasilkan oleh konsumen yang mungkin termasuk peringkat, ulasan, dan umpan balik pada merek.

Iklan dan Video Online. Iklan internet hadir dalam berbagai bentuk — iklan spanduk, iklan media kaya, dan jenis iklan lainnya. Iklan di Internet telah berkembang pesat — pada 2010 jumlahnya mencapai $ 26 miliar di Amerika Serikat, melampaui iklan surat kabar ($ 22,8 miliar) menjadi peringkat kedua di belakang iklan TV ($ 28,6 miliar). Iklan dan video online juga dapat memperluas batasan kreatif atau hukum media cetak dan penyiaran tradisional untuk mengomunikasikan positioning merek secara persuasif dan memperoleh penilaian dan perasaan positif.

Semakin lama, pesan Web seperti iklan streaming semakin mendekati bentuk tradisional iklan televisi. Video selangkah lebih maju dengan menjadi film pendek.

Media sosial. Media sosial memainkan peran komunikasi merek yang semakin penting karena pertumbuhannya yang masif. Media sosial memungkinkan konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan video online satu sama lain dan — jika mereka mau — dengan perwakilan dari perusahaan. Enam opsi utama media sosial adalah: (1) papan pesan dan forum, (2) ruang obrolan, (3) blog, (4) Facebook, (5) Twitter, dan (6) YouTube. Media sosial melengkapi dan memperkuat kegiatan komunikasi lainnya. Ini membantu mempromosikan inovasi dan relevansi untuk merek. Dengan mengizinkan ekspresi pribadi, independen, papan pesan, ruang obrolan, dan blog dapat menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan keterlibatan aktif.

Amplifier Merek. Melengkapi keempat rangkaian kegiatan komunikasi pemasaran yang luas ini adalah upaya untuk melibatkan konsumen dan masyarakat melalui komunikasi dan publikasi dari mulut ke mulut dan publik.

Hubungan Masyarakat dan Publisitas. Hubungan masyarakat dan publisitas berhubungan dengan berbagai program dan dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Publisitas adalah komunikasi nonpersonal seperti siaran pers, wawancara media, konferensi pers, artikel feature, buletin, foto, film, dan kaset. Hubungan masyarakat juga dapat mencakup laporan tahunan, penggalangan dana dan dorongan keanggotaan, lobi, manajemen acara khusus, dan urusan publik.

Getok Tular (WoM). Publisitas dan PR sering melayani peran penting lainnya — mereka membuat orang berbicara. Dari mulut ke mulut adalah aspek penting dari membangun merek karena konsumen berbagi suka, tidak suka, dan pengalaman dengan merek satu sama lain. Perusahaan berusaha menciptakan konsumen dari mulut ke mulut melalui berbagai teknik yang sering disebut buzz marketing. Salah satu metode yang populer adalah untuk memungkinkan konsumen yang cenderung mempengaruhi konsumen lain untuk “menemukan” produk dengan harapan bahwa mereka akan memberikan dukungan positif kepada rekan-rekan mereka.

Pemasaran Buzz berfungsi dengan baik ketika pesan pemasaran tampaknya berasal dari sumber independen dan bukan dari merek. Lingkungan media baru semakin memperumit tantangan abadi para pemasar untuk membangun program komunikasi pemasaran yang efektif dan efisien. Mungkin cara paling sederhana—tetapi paling berguna—untuk menilai opsi komunikasi apa pun adalah dengan kemampuannya untuk berkontribusi pada ekuitas merek. model tiga langkah sederhana untuk menilai efektivitas iklan atau opsi komunikasi apa pun untuk membangun ekuitas merek. Sejumlah model berbeda telah diajukan selama bertahun-tahun untuk menjelaskan komunikasi dan langkah-langkah dalam proses persuasi—ingat diskusi tentang model hierarki efek dari Brand Focus

  1. Exposure: A person must see or hear the communication.
  2. Attention: A person must notice the communication.
  3. Comprehension: A person must understand the intended message or arguments of the
  4. Yielding: A person must respond favorably to the intended message or arguments of the
  5. Intentions: A person must plan to act in the desired manner of the communication.
  6. 6. Behavior: A person must actually act in the desired manner of the communication

Teori ekonomi menyarankan menempatkan dana ke dalam anggaran komunikasi pemasaran dan di seluruh pilihan komunikasi sesuai dengan pendapatan dan biaya marjinal. Misalnya, bauran komunikasi akan didistribusikan secara optimal ketika dolar terakhir yang dihabiskan untuk setiap opsi komunikasi menghasilkan pengembalian yang sama. Karena informasi tersebut mungkin sulit diperoleh, bagaimanapun, model alokasi anggaran lainnya menekankan faktor-faktor yang lebih dapat diamati seperti tahap siklus hidup merek, tujuan dan anggaran perusahaan, karakteristik produk, ukuran anggaran, dan strategi media pesaing.

 Kesimpulan

Bahwa perilaku pelanggan di industri makanan dan minuman memiliki dipengaruhi oleh kualitas makanan, nilai yang dirasakan (Mohd Sefian, Jaini, Sharudin, &Abdullah, 2013), kualitas layanan, dan lingkungan restoran serta harga (Yong, Siang, Lok, & Kian, 2013; Ramanathan, Di, & Ramanathan, 2016). Namun, beberapa pelanggan percaya bahwa merek menjadi dasar bagi mereka untuk tetap bersamanya pendirian (Baalbaki, 2012; Vigripat & Chan, 2007). Selain itu, beberapa pelanggan cenderung memilih merek karena keterikatan nostalgia (Kessous & Roux, 2010).

Kemampuan paling khas dari manajer pemasaran adalah menciptakan, memelihara, meningkatkan, dan melindungi merek, karena mereka tahu pentingnya merek untuk bisnis mereka. Dikatakan bahwa merek-merek hebat, seperti Nike, Sony, Mercedes, dll. tidak secara kebetulan menjadi hebat, tetapi mereka adalah hasil dari strategi merek yang direncanakan dan dipikirkan dengan matang (Keller, 2009). Aspek penting dari branding adalah memungkinkan perusahaan untuk meluncurkan merek mereka sendiri dan juga melindungi merek mereka melalui pendaftaran hak cipta (Kotler dan Keller, 2009, p242). Merek pakaian kelas atas seperti Next, Nike, Levis dan Wallis dll. menjalankan produk bermerek mereka sendiri dengan mendaftarkan merek mereka sendiri, yang tidak hanya membedakan mereka dari pesaing pasar tetapi juga melindungi merek mereka dari salinan. Pengecer besar seperti TESCO, Sainsbury’s, Morrison’s dan Primark dll juga telah meluncurkan merek label pribadi mereka, yang membantu perusahaan membangun merek mereka sendiri dalam persaingan dan merek serta pasar perdagangan mereka terdaftar, sehingga perlindungan bagi mereka karena merek.

Branding menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingannya melalui peningkatan penjualan, profitabilitas, dan laba atas investasi. Ketika merek yang kuat berhasil mencapai loyalitas (baik perilaku maupun sikap), maka pelanggan melakukan pembelian ulang dan juga merekomendasikan rekan dan temannya untuk membeli dari perusahaan tertentu (disebut word of mouth positif dan dampak kelompok rujukan) (Kapferer, 2008, hal.20). Lebih lanjut, merek yang kuat dapat dengan mudah menagih lebih tinggi dari pelanggan setia mereka, sehingga menggunakan strategi penetapan harga premium untuk merek yang kuat adalah merek yang mudah dan kuat juga membuat pelanggan kurang elastis terhadap kenaikan harga (Kotler dan Keller, 2009, p244). Singkatnya, dari perspektif keuangan, merek yang kuat bisa mendapatkan pengembalian investasi yang lebih tinggi.

Daftar Referensi

Aaker, D. (1992). The Value of Brand Equity. Journal of Business Strategy, 13(4), 27–32. http://doi.org/http://dx.doi.org/10.1108/eb039503 Downloaded

Alkhawaldeh, A. M., Salleh, S., & Halim, F. Bin. (2016). Brand Equity and Brand Loyalty : New Perspective. International Review of Management and Marketing, 6(4), 722–730.

Baalbaki, S. S. (2012). Consumer perception of brand equity measurement: A new scale. ProQuest Dissertations and Theses, 102–n/a. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/1223343097?accountid=169017

Beverland, M. (2018). Brand management: Co-creating meaningful brands. Thousand Oaks, CA: Sage.

Chernev, A. (2018). Strategic Brand Management, 2nd edition. Chicago, IL: Cerebellum Press.

Franzen, G., & Moriarty, S. E. (2015). The science and art of branding. New York, NY: Routledge.

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-branding-dan-manfaatnya-dalam-bisnis

Joachimsthaler, E., Vishwanath, V., & Quelch, J. (1999). Harvard Business Review on Brand Management. The Harvard business review paperback. Boston, MA: Harvard Business School Publishing

Kahn, B. E. (2013). Global Brand Power: Leveraging Branding for Long-Term Growth. The Wharton School, Univ of Pennsylvania, PA: Wharton Digital Press.

Keller, K. L. (2017). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Upper Saddle River, N J: Pearson Education.

Ruby Roy Dholakia & Linda A. Acciardo (2014) Branding a state university: doing it right, Journal of Marketing for Higher Education, 24:1, 144-163, DOI: 10.1080/08841241.2014.916775

Temporal, P. (2006). Asia’s Star Brands. Singapore: John Wiley & Sons Pte. Ltd.

This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/3.0/) DOI: 10.15611/ms.2018.2.04

UKEssays. (November 2018). The Importance Of Branding. Retrieved from https://www.ukessays.com/essays/marketing/the-importance-of-branding-marketing-essay.php?vref=1