Projek Branding: KERIPIKKENTANG ‘POTACHIP’

Brand “KERIPIKKENTANG ‘POTACHIP” Oleh Chel’en Christevelyn Dewi, Mahasiswi Master of Strategic Marketing Communication Program Studi Magister Ilmu Komunikasi-BINUS Graduate Program, Dosen Pembina: Dr. Muhammad Aras, S. Pd., M. Si & Tim Pengajar.

Latarbelakang: Keripik merupakan makanan ringan atau camilanberupa irisan tipis yang sangat populer di kalangan masyarakat karena sifatnya yang renyah, gurih, tidak terlalu mengenyangkan dantersediadalamanekarasasepertiasin,pedasdanmanis.Keripik sangat praktis karena kering, sehingga lebih awet dan mudah disajikan kapan pun (Sriyono, 2012). Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih atau paduan dari ke semuanya (Oktaningrum dkk, 2013). Berbagai jenis keripik bisa dikonsumsi dengan cara yang berbeda yaitu diantaranya keripik buah, sayur dan umbi.Peluang pasar makanan kering yang terbuka dan prospektif karena semakin populernya makanan sehat yang mengandung serat. Salah satunya adalah keripik daun singkong. Pembuatan keripik daun singkong memerlukan penambahan tepung untuk memudahkan dalam mengikat bahan lain dan mendistribusikannya dan membentuk cita rasa keripik. Keripik umbi merupakan keripik yang banyak digemari masyarakat karena sudah terkenal akan olahannya, salahsatunyaadalahkeripiksingkong. Keripik umbi dasarnya dibuat dari umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar dan sebagainya yang melalui proses pengupasan kulit sebagai awal pembuatannya (Muchtadi, 1980). Keripik sangat praktis karena kering, sehingga lebih awet dan mudah disajikan kapan pun (Sriyono, 2012). Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbiumbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih atau paduan dari ke semuanya (Oktaningrum dkk, 2013). Berbagai jenis keripik bisa dikonsumsi dengan cara yang berbeda yaitu diantaranya keripik buah, sayur dan umbi. Salah satunya yang paling populeradalahkeripikkentang. Perkembangan jaman yang semakin modern seperti sekarang ini, telah mendorong dan memotivasi masyarakat dalam mendirikan berbagai usaha bisnis dengan tujuan yang sama yaitu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta mendapatkan profit semaksimal mungkin. Peluang bisnis di Indonesia juga semakin terbuka lebar melihat kondisi perekonomian Indonesia yang belakangan ini terus berkembang ke arah positif. Perkembangan ekonomi yang cukup stabil dapat membawa dampak yang positif bagi dunia usaha, dikarenakan dengan ditunjang dengan daya beli masyarakat yang cukup tinggi, sehingga dapat membuka peluang bisnis yang baik bagi para pelaku bisnis yang hendak membuka usaha bisnis. Makin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka makin tinggi daya beli masyarakat, dan makin tinggi ting kat daya beli masyarakat, maka makin besar pula peluang bagi para pelaku bisnis untuk membuka usaha bisnis Salah satuu saha bisnis yang berpotensi memiliki prospek yang sangat baik ialah rumah makan dan restoran. Perkembangan di bisnis makanan dan minuman mengalami peningkatan yang cukup pesat saat ini. Tidak kalah dari sektor lainnya, bisnis ini memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, semakin banyak pihak yang tertarik untuk bergelut di bisnis restoran, pihak pebisnis pun saling berlomba untuk meningkatkan kualitas layanannya. Gaya hidup manusia yang selalu mengalami perubahan ini juga yang terus menuntut para pelaku bisnis restoran untuk selalu melakukan inovasi dan menciptakan hal yang barudanberbedaterkaitbidangbisnisyangdijalani. Pemilihan cemilan keripik kentang Potachip yang dijanikan bisnis ini awalnya tercipta sejak bulan Juni 2020, berawaldarikebosanan ditengah pandemi COVID-19 tahun 2020, sewaktu itu untuk ingin membeli jajanan atau keluar rumah masih rentan karena virus covid sehingga penulis sekaligus owner brand Potachip beserta kakak perempuan akhirnya memutuskan untuk membuat suatu kreasi gorengan ala jajanan denagn bahan seadanya, yaitu kentang tepung terigu dan garam dan lada, maka dari itu akhirnya terciptalah produk keripik kentang ala Potachip yang krispi namun juga chewy ditengahnya yang mana setelah diproduksi dan dikonsumsi pribadi dan keluarga ternyata sukses dan setelah dicoba ternyata rasanya juga enak dan bisa dijual, sederhana namun enak dan mengenyangkan dan sehat. Maka dari itu, Potachip ini akhirnya menjadikan sebuah usaha camilan keripik kentang dengan Brand Potachip. Produk ininantinya berkonsep “Ngemilsantai, terjangkau, enak dan sehat” yang dimana nantinya tersedia dan terjangkau untuk semua kalangan.

Tujuan proyek: Tujuan pembuatan proyek branding ini adalah untuk menciptakan dan mengembangkan branding baru dari ‘Potachip’ agar bisa diketahui dan dikenal oleh seluruh masyarakat pecinta jajanan atau camilan ringan karena berhubung branding produk keripik kentang Potachip ini masih sangat baru dan memiliki banyak potensi dalam pangsa industri pangan, dan masih sangat minim yang mengetahui kehadirannya produk ini. Sehingga penulis sekaligus sebagai owner ‘Potachip’ ingin membuat brand produk rumahan lokal ini bisa dikenal di khalayak luas. Dalam proses pengembangan branding baru, ‘Potachip’ ingin memberikan kemudahan memori kepada pelanggan supaya pelanggan tetap bertahan dan tidak beralih ke produklain. Namun, penulispahamtidak semudah itu untuk menjaga pelanggan dari produk branding baru. Maka, satu tujuan penulis membuat projek ini agar bisa menjaga kekuatan koneksi antar pelanggan dan brand Potachip agar pelanggan bisa tetap menyukai dan membeli di produk ini. Dalam membangun produk camilan Keripik kentang ‘Potachip’ ini nantinya banyak hal yang harus diperhatikan dari kualitas produknya, segi packaging, variant rasa, inovasi selanjutnya untuk kelanjutandaribrandPotachiptersebut. Dengan adanya dari mata kuliah branding ini, penulis menjadi sangat terbantu dalam mengembangkan dan memaksimalisasi bisnis dari branding baru, dari produk camilan keripik kentang ‘Potachip’ agar dapat lebih dikembangkan dan disempurnakan lagi sistem brandingnya sehingga ke depannya dapat berjalan dengan lancar usaha ini dan sukses, dikenal dan dikonsumsi masal oleh khalayak atau konsumer, bahkan setelah nantinya brand ini berjalan, kita menjadi tahu adanya kekurangan yang masih harus direnovasi, atau bagian-bagian yang harus ditingkatkan.

Kesimpulan: Pemilihan cemilan keripik kentang potachip yang dijanikan bisnis ini awalnya tercipta sejak bulan juni 2020, berawal dari kebosanan ditengah pandemi covid-19 tahun 2020. Sewaktu itu untuk ingin membeli jajanan atau keluar rumah masih rentan karena virus covid sehingga penulis sekaligus owner brand potachip beserta kakak perempuan akhirnya memutuskan untuk membuat suatu kreasi gorengan ala jajanan denagn bahan seadanya, yaitu kentang tepung terigu dan garam dan lada. Akhirnya, terciptalah produk keripik kentang ala potachip yang krispi namun juga chewy ditengahnya yang mana setelah diproduksi dan dikonsumsi pribadi dan keluarga ternyata sukses dan setelah dicoba ternyata rasanya juga enak dan bisa dijual, sederhana namun enak dan mengenyangkandan sehat.Maka dariitu, potachip iniakhirnyamenjadikan sebuah usaha camilankeripikkentangdenganbrandpotachip. Konsep branding dari segi Branding identity terhadap ‘Potachip’ memiliki identitas yang digunakan yakni cemilan keripik kentang mentega yang rasanya enak, sehat dan terjangkau sebagai teman yang menemani ketika sedang melakukan aktivitas pelanggan/ kostumer. Slogan yang digunakan pada brand ini juga memiliki arti yaitu kentang asli yang digoreng dengan cinta, maksudnya produk Potachip yang dihasilkan nantinya akan menggunakan produk bahan utama kentang asli terpilih diolah dengan sepenuh hati. Dari segi brand personality adalah terhadap produk camilan keripik kentang ‘Potachip’ ingin masyarakat melihat brand ini sebagai brand yang menjual keripik kentang yang berkualitas, terjangkau, selalu ada (menjadi saran ngemil yang selalu ada menemani aktivitas konsumer), dinamis, dan cheerful. Dari brand positioning adalah artinya, letak brand Potachip ini nantinya akan menjadi produk yang sehat dan alami dan memiliki harga yang murah atau terjangkau. Dari brand loyalty adalah menggunakan sistem coupoun-stempel untuk setiap pembelian dan jika sudah tercapai akan mendapatkan secara gratis produk potachipnya dan menciptakan emotional branding product dengan mempromosikan secara soft-selling kepada konsumer atau pelanggan, dari brand awareness adalah dengan cara word of mouth (WOM), giving sentational moment sehingga mudah ditanggapi oleh konsumer, menjadi brand yang trend dan up-to-date, bekerja sama dengan influencer/vlogger dalam mempromosikan produk. Harapan penulis setelah mengerjakan proyek Branding ini adalah brand Potachip ini kedepannya mampu menjadi Brand yang maju, sukses, bertahan, dan dapat bersaing dengan produk-produk camilan keripik kentang lainnya.