Projek Branding: DAMCAR
Brand “DAMCAR” Oleh Teofilus Immanuel Damanik, Mahasiswa Master of Strategic Marketing Communication, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi (MIK)-BINUS Graduate Program, Dosen Pembina: Dr. Muhammad Aras, S. Pd., M. Si & Tim Pengajar.
Latar Belakang Project: Mata kuliah Branding of Communication menjadikan banyak brand tercipta dan berjalan sebagaimana mestinya suatu bisnis, bahkan sudah ada beberapa mahasiswa yang telah mendapatkan keuntung dari adanya project branding ini. Motivasi yang tebentuk menjadikan banyak mahasiwa semakin berkembang baik dan mampu menjadi solusi di tengah pandemic Covid 19 sebagai penghasilan tambahan. Perkembangan penjualan mobil sampai saat ini sangat berkembang dikarenakan banyaknya minat dari kosumen untuk dapat memiliki kendaraan pribadi khususnya mobil. Masa kini mobil merupakan kendaraan yang memiliki fungsi lengkap untuk melakukan perjalanan, tanpa harus merasa panas dan juga terhindar dari basah akibat hujan. Penjualan kendaraan (khususnya mobil) berawal Pada Mei 1927 perusahaan NV General Motors Java Handel Maatschappij yang membuka pabrik di Tanjung Priok, Pelabuhan Batavia (sekarang Jakarta). Dalam setahun kemudian 5.732 unit mobil dari pabrik tersebut. Munurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angka mobil yang ada di Indonesia pada tahun 2018 berjumlah 14.830.698 unit dan perkembangan bertambahnya jumlah mobil diperkirakan setiap tahunnya naik sekitar 6%. Penjualan mobil sampai dengan saat ini masih terus berjalan, meskipun pada tahun 2020 telah terjadi pandemic Covid 19, yang menjadikan banyak penduduk mengalami penurunan ekonomi, namun penjualan mobil masih cukup banyak. Mobil bekas merupakan salah satu segmentasi bisnis yang menjanjikan, karena banyak orang yang dapat membeli sesuai dengan dana yang mereka miliki. Penjualan mobil bekas selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada project branding ini bisnis yang diambil adalah jasa penjualan mobil bekas. Berawal dari peluang tambahan sampingan dilingkup kerja perusahaan pembiayaan kendaraan, menjadi usaha ini berjalan sejak tahun 2017 namun tanpa brand. Peluang yang dapat diambil adalah penjualan mobil bekas dari tarikan unit kendaraan konsumen perusahaan pembiayaan yang tidak mampu membayar kredit kendaraannya lagi. Mobil bekas yang dibeli merupakan mobil yang memiliki kondisi mesin maupun fisik yang masih sangat layak untuk digunakan. Surat-surat kendaraan juga lengkap dan aman agar saat proses transaksi jual-beli tidak ada kendala. DAMCAR merupakan brand yang akan dijalankan pada project branding ini. Nama DAMCAR berasal dari nama keluarga yakni, DAM untuk Damanik dan Car berasal dari Bahasa Inggris mobil. Damanik merupakan marga dari keluarga yang berasal dari suku batak. Nama tersebut diambil untuk menjadi ciri khusus bahwa pemilik bisnis berasal dari keluarga suku Batak. DAMCAR merupakan brand yang menjual khusus mobil bekas dari tarikan konsumen pembiayaan kendaraan yang tidak mampu melanjutkan kredit kendaraannya dengan alasan apapun. Mobil bekas yang dipejualkan sudah melalui proses pengecekan oleh motir khusus dan telah dilakukan service secara baik untuk memastikan semua dalam kondisi baik ketika kekonsumen. Dengan melalui project branding ini, akan menjadikan bran DAMCAR menjadi salah satu jasa penjualan mobil bekas yang diminati dan diandalkan oleh para konsumen mobil bekas.
Tujuan Projek: Tujuan pembuatan project branding ini untuk membangun brand baru yakni ‘’DAMCAR’’ agar bisa dikenal dan diketahui oleh seluruh konsumen peminat mobil bekas. Salah satu alasan dilakuakn branding produk ini dikarenakan masih sangat baru, dan sangat minim yang belum tahu adanya brand ini. Alasan lainnya adalah agar project branding ini menjadikan “DAMCAR” menjadi salah satu penjualan mobil terpercaya dan diandalkan. Project branding ini juga bertujuan untuk mempelajari proses terciptanya sebuah brand dan menjadi sukses dipangsa pasarnya. Pengetahuan akan membangun brand sangatlah penting ditengah kondisi khususnya pandemic Covid 19 saat ini, yang mengharuskan setiap orang untuk dapat bertahan dan terus berjalan untuk seluruh kebutuhannya. Mobil bekas merupakan kendaraan yang banyak diminati oleh setiap kalangan karena harga yang dapat disesuaikan dengan kondisi dana yang ada, disamping dari fungsinya yang sangat dibutuhkan untuk transportasi sehari-hari. Tujuan dari project branding ini juga guna membangun pola masyarakat untuk dapat memilih mobil bekas menjadi pilihan mobilnya, karena dapat disesuaikan dengan kondisi dan harga mobil yang perjual-belikan. Dengan adanya dari matakuliah branding, sangat membantu untuk mengembangkan bisnis dari branding baru, dari produk ‘’DAMCAR’’ agar dapat dikembangkan, sehingga bisa tersusun dengan rapih dan baik, bahkan dapat mengetahui kekurangan dan hal apa yang dapat ditambahkan untuk membangun brand ini, sehingga menjadi brand yang dapat diperhitungkan dipasarnya.
Kesimpulan: Pada project branding ini, pembentukan brand dapat dilakukan dengan menganalisis jasa dari variabel-variabel yang ada dan dapat dilakukan strategi branding untuk mendapatkan perkembangan. Pada brand jasa “DAMCAR” yang mejalani penjualan kendaraan khususnya mobil bekas. Pembuatan logo telah dilakukan dengan menggunakan segala sesuatu yang berketerkaitan agar dapat menggambarkan antara bisnis jual beli mobil bekas dan hubungnnya dengan keluarga pemiliki brand. Penggunaan marga suku batak dapat menciptakan loyalitas tersendiri bagi konsumennya. Analisa yang digunakan dalam SWOT menjadi salah satu acuan bagi brand untuk semakin berkembang dan memperbaiki kekurangnya dan menjadi antisipasi dikemuadian hari apabila terjadi hal yang tidak diperkirakan. Strategi branding yang digunakan pada bran jasa “DAMCAR” menggunakan seluruh strategi, brand identity, brand positioning, brand loyality, brand personality, dan brand awareness. Hal tersebut digunakan demi menunjang efektifitas dari proses branding dengan melibatkan semua aspek dari branding itu sendiri.