Media Relations in the Convergence Platform of Communication Era
Irmawan Rahyadi, Ph.D.
Mayer-Schonberger menegaskan di depan hadirin konferensi tahunan European Association of Communication Director, bahwa big data merupakan kebutuhan praktisi komunikasi. Profesor dari Oxford Internet Institutes ini telah semenjak awal karirnya beragumen bahwa pemahaman akan inovasi informasi dalam era digital adalah krusial dalam bidang komunikasi dan media. Pemanfaatan data di era global sekarang ini menjadi kunci keberhasilan praktisi di bidang komunikasi korporat, hubungan masyarakat, hubungan media dan komunikasi politik.
Strategi yang diterapkan oleh praktisi komunikasi memerlukan data awal sebagai bahan yang menentukan media apa yang digunakan, saluran apa yang cocok dan target khalayak seperti apa yang akan potensial menjadi penerima pesan komunikasi organisasi. Dimanakah sebuah organisasi semestinya menempatkan hubungan profesional jika ingin mengkomunikasikan pesan menuju khalayak sasaran yang tepat? Jawaban singkatnya, Do your research!
Praktisi komunikasi menjadi analisis big data guna menyampaikan pesan sesuai dengan khalayak yang dituju. Big data adalah sekumpulan data berjumlah kelipatan besar yang dikumpulkan menggunakan tekhnologi digital dengan presisi tingkat tinggi karena terkait dengan kecerdasan buatan. Penggiat perusahaan rintisan sangat terbiasa dengan penggunaan big data.
Jack Ma dari Alibaba, Jeff Bezzos dari Amazon, Elon Musk dari SpaceX dan tokoh-tokoh sukses di era sekarang ini dapat memberikan apresiasi terhadap big data yang menyebabkan kesuksesan mereka. Musk mengawali kesuksesannya dengan menciptakan PayPal. Dari tahap awal kewirausahaannya, dia paham betul akan hubungan dengan media. Contoh kasus ini bukan hanya dikarenakan kategori bisnis mereka di perusahaan tekhnologi, tetapi karena hubungan organisasi atau perusahaan memang seharusnya memahami signifikansi hubungan mereka dengan big data adalah penting.
Media baru sebagai bagian dari dunia digital mempunyai posisi strategis dalam lingkup sebagai saluran komunikasi organisasi komunikasi atau perusahaan kepada publiknya. Media sosial sebagai ikon media baru melahirkan konsep hubungan media dengan organisasi atau perusahaan dan konsep bisnis bagi pelaku B2B. Endorser adalah salah satu jenis hubungan antara organisasi atau perusahaan untuk meraih publiknya dengan perantara gate keeper. Social media influencer adalah juga sebuah konsep yang merupakan saluran komunikasi organisasi dengan khalayak sasarannya.
Media baru ini bukan pengganti media tradisional seperti media cetak dan media elektronik. Jika big data analytic menunjukkan bahwa khalayak sasaran dari kampanye komunikasi organisasi kita adalah pengguna dan penikmat media digital maka menjalun hubungan dengan media baru adalah pilihan strategis. Paparan diatas adalah sekelumit dari materi dari mata kuliah Media Relation Strategies. Telaah dan diskusi mengenai bagaimana menjalin dan memelihara hubungan organisasi atau perusahaan dengan media yang masih signifikan digunakan oleh masyarakat di era global ini akan dibahas tuntas.
Media tradisional seperti media cetak dan elektronik masih signifikan untuk menjangkau khalayak sasaran di Indonesia. Walaupun media-media ini terintegrasi dengan dunia digital.
Note: Artikel ringan ini akan Anda perdalam lagi (teoritis dan case study) di S2 MIK Binus. Bergabunglah!
Ingin tahu lebih mengenai topik artikel di atas dengan lebih interaktif?