Kunci Sukses Mengelola Online Store

Memulai bisnis toko online tak perlu mengurusi soal produksi suatu barang atau jasa. Fokuslah pada peran sebagai kanal e-business.

Dr. Zinggara Hidayat, M.M., M.Si.

Banyak calon teknopreneur yang tak kunjung meluncurkan bisnisnya karena selalu berpikir memulai sebagai produsen suatu produk. Padahal toko-el adalah kanal komunikasi pemasaran digital. Maka mulailah menjual produk home industri di sekitar Anda. Berikut diulas beberapa kunci sukses mengelola online store dipadu dengan sistem bisnis Alibaba.com sebagai teladan platform bisnisnya.

Desain Web. Desain Web menjadi pemikat bagi warganet. Display produk-produk (dari pemasok atau distributor) harus lengkap dengan product knowledge. Desain Web (termasuk struktur hyperlink di dalamnya) memberikan informasi penting (valuable information), sebab berbagai studi menemukan bahwa visibilitas situs toko online berhubungan dengan kenaikan pangsa pasar.

Paltform bisnis. Sistem e-business Alibaba.com dikenal sebagai Third-party platform. Alibaba hanya berperan sebagai kanal bisnis-el (e-business channels)—di dalam kotak garis putus-putus merah (pada gambar).  Taobao & Tmall sebagai “the focal enterprise Alibaba” aktivitasnya menyediakan search engine, mengelola semua merek yang didaftar (brand management), mengelola customer service center, marketing service, dan Fiduciary loan untuk mitra. Purchase oleh konsumen berbasiskan kelima aktivitas ini. Toko-toko online Alibaba menggunakan logistik pihak-ketiga (third-party logistics) untuk pasokan, penampungan, pemuatan, delivery dan layanan purna jual.

Kualitas. Kualitas tidak hanya soal jaminan pada produk namun juga layanannya. Sejak awal ,penyusunan daftar produk unggul dan potensial harus dilakukan secara cermat dan memastikan keberlangsungannya. Kembangkan kerentangan (width) dan kedalaman (depth) item produk. Kita perlu melakukan benchmarking pada Alibaba meski toko-el kita dalam skala lebih kecil sebagai kanal elektronik (e-channel). Lazada dan Tokopedia misalnya, adalah jaringan bisnis (yang diakuisisi) raksasa Alibaba.  Peningkatan kualitas berkesinambungan dibutuhkan untuk fungsi brand management, CS, dan mar-comm.

Gambar Model “Third-party” e-Business Alibaba (W. Wei, W. Zhu, & G. Lin 2013:166)

Payment modes. Pilihan cara pembayaran sangat memengaruhi eksekusi berbelanja. Contoh, Alibaba memadukan jaringan kanal display, AliIM, dan cara pembayarannya. Pilihannya adalah Cash on delivery (CoD), online banking, dan sistem yang khas Alipay. Keamanan dan kenyamanan customer sangat menentukan mode pembayaran yang dipilih, termasuk dengan cara transfer via ATM.

Speed. Kecepatan dalam hal ini delivery. Di sistem Alibaba di atas, ketiga mode pembayaran terhubung langsung ke delivery. Toko-toko online—di bawah kendali Alibaba—menggunakan perangkat pembayaran terpadu atau bentuk free tools lainnya. Memang pengantaran menggunakan pihak ketiga, dalam hal ini pelanggan di Indonesia umumnya sudah familier menggunakan beberapa nama jasa pengiriman paket.

Relationship. Bisnis jangka panjang dan saling menguntungkan adalah soal relationship. Tugas besar adalah membangun hubungan baru, mengembangkan dan memeliharanya. Bahkan lintasgenerasi. Karena itu, dibutuhkan proses interaksi komunikasi pada masing-masing fase relationship.

Trust. Bisnis dan hubungan sosial adalah soal kepercayaan. Trust berupa ekspektasi seseorang terhadap orang lain atau perusahaan yang menumbuhkan keyakinan berupa integritas, kebajikan, kemampuan, dan (di beberapa kasus)  prediktabilitas. Memang tak semuanya diaplikasi ke dalam bisnis, tetapi pembelanja online sangat menginginkan tiga karakter pertama. Integritas sering tersirat dalam nama besar e-store, profil pemiliknya: kebajikan dan keandalannya dalam mengelola insitusi di mana publik memberikan kepercayaan itu. #

Note: Artikel ringan ini akan Anda perdalam lagi (teoritis dan case study) di S2 MIK Binus. Bergabunglah!